![]() |
| Silaturrahim Perdana Permada Cirebon |
Permada merupakan singkatan dari Persatuan Mahasiswa Alumni Dar Al
Tauhid, sebuah wadah mahasiswa yang merupakan alumni atau lulusan Pondok
Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun Cirebon, namun dalam
keanggotaannya permada tidak hanya berisikan mahasiswa saja, tapi alumni
Ponpes Dar Al Tauhid yang bukan mahasiswa, berhak untuk ikut serta.
Ataupun sebaliknya, mahasiswa yang bukan lulusan Ponpes Dar Al Tauhid
boleh ikut serta, dalam hal ini mereka disebut sebagai simpatisan.
Adapun kata Cirebon merupakan tempat di mana wadah ini berdomisili,
sebelumnya Permada sudah ada terlebih dulu di Jabodetabek dengan nama
Permada Jabodetabek, dan di Jogja ada wadah yang sama dengan nama
sedikit berbeda, yaitu Persada Jogja.
Permada Cirebon dibentuk untuk memberikan wadah silaturrahim sekaligus silatulfikr, dengan
ragam keilmuan yang dimiliki dari setiap anggotanya dapat melahirkan
ide dan gagasan. Pada awalnya, ide munculnya untuk membentuk Permada
Cirebon bermula dari anggota-anggotanya yang suka mengadakan rubungan
bareng, yang pada waktu itu diprakarsai oleh Kang Ahmad Zahid, Kang
Syahrohaeli, Kang Miftahul Hakim, dan teman-teman lainnya. Mereka
melihat bahwa di Cirebon ada begitu banyak Alumni Pondok Pesantren Dar
Al Tauhid, namun terkesan berjalan sendiri-sendiri, sehingga muncullah
ide untuk membuat suatu wadah untuk kumpul bersama dan berjalan bersama.
Pada Oktober tahun 2016, terhitung ada 33 mahasiswa di Cirebon yang
merupakan Alumni Ponpes Dar Al Tauhid. Bak gayung tersambut, dari semua
mahasiswa yang ada, mereka menyambut positif untuk dibentuk wadah
perkumpulan. Hingga saat ini, sudah ada program-program yang telah
dilakukan, semisal galan dana untuk korban bencana, ziyaroh ke maqbaroh
KH. A. Syathori yang merupakan kyai Ponpes Dar Al Tauhid dan Sunan
Gunung Jati. Permada Cirebon juga rutin mengadakan silaturrahim setiap
bulannya yang diisi dengan tahlilan dan marhabanan, tempat silaturrahim
bergantian di rumah anggotanya.
Pada awal tahun 2017 M, tepat di malam pergantian tahun yang
bertempat di Pegunungang Sanghyang Dora, Leuwimnuding-Majalengka.
Permada Cirebon membentuk struktrur kepengurusan sementara, di mana Kang
Hamdan terpilih sebagai ketua, Kang A. Zahida dan Mba Koimah sebagai
Sekretaris, serta Kang Miftahul Hakim dan Mba Ulya Qonita sebagai
bendahara. Sedangkan struktur departemen-departemennya disusun dua
minggu kemudian dengan rapat kepengurusan.
Setelah terbentuk kepengurusan sementara, Sebagai lulusan
pesantren, Permada Cirebon melakukan soan-soan ke pengasuh Pondok
Pesantren Dar Al Tauhid, yaitu KH. Ar. Ibnu Ubaidillah Syathori, KH.
Mahsun Muhammad, KH, Chozin Nasuha, KH. Husein Muhammad, KH. Ahsin Sakho
Muhammada dan KH. Marzuki Wahid. Alhamdulillah para kyai merestui
dibentuknya Permada Cirebon, dan beliau-beliau memberikan mauidzoh hasanah untuk permada serta mendo'akan kesuksesan Permada Cirebon. Diantara banyak mauidzoh hasanah yang disampaikan, yang paling utama ialah untuk tetap mengamalkan nilai-nilai kepesantrenan.
Sekretariat Permada Cirebon untuk saat ini beralama di Kandang
Prahu, Majasem Cirebon, masih ikut di kontrakannya kang A. Zahid. Untuk
kontak person, ada banyak media sosial yang digunakan, diantaranya
Facebook, Whatsapp, BBM dan Instagram dengan nama yang sama yaitu
"Permada Cirebon".
Motivasi
Motivasi dibentuknya Permada Cirebon yang paling utama adalah
menjaga tali silaturrahim antar alumni, terlebih dari itu, Permada
Cirebon mencoba menjadi wadah ide dan gagasan setiap anggotanya dan
belajar menjadi manusia yang bermanfaat untuk ummat, karena mereka
berpegang teguh pada hadits nabi yang berbunyi, "خير الناس أنفعهم للناس " (khoirunnas anfa'uhum linnas), yang artinya "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain".
Dengan adanya wadah ini juga, diharapkan untuk membangun sikap kepemimpinan dan tanggung jawab dari setiap anggotanya.
Apa Saja yang dilakukan?
Dalam
struktrur kepengurusan, Permada Cirebon membentuk
departemen-departemen, yang sudah ada yaitu : Dep. Pendidikan, Dep.
Ekonomi, Dep.Humas, Dep. Sosial dan Dep. Minat Bakat. Dari masing-masing
departemen itu mempunyai program kerja, misalnya pada Dep. Pendidikan
mengadakan kajian mingguan bersama KH. Marzuki Wahid. Program-program
yang diadakan memiliki beragam waktu, ada yang mingguan, bulan dan
tahunan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar